Hadapi Tantangan di Era 5.0, PK PMII STAIKHA Gelar Dialog Pergerakan

Serang – wawar.info, Pengurus Komisariat Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) STAI KH. Abdul Kabier adakan Dialog Pergerakan dengan tema “Peran dan Tantangan di Era 5.0 dalam Ruang Lingkup Beauty, Brain, Behavior, and Brave”. di sekretariat PMII STAIKHA, Pada Kamis, (23/05/2024).

Acara yang diselenggarakan ini bertujuan untuk membahas peran mahasiswa dalam menghadapi era Revolusi Industri 5.0 serta menyoroti berbagai aspek penting yang harus dimiliki oleh generasi muda, khususnya mahasiswa.

Dialog pergerakan ini dibuka secara resmi oleh Ketua Komisariat PMII STAI KH. Abdul Kabier, Nuriman. Dalam sambutannya, Nuriman menekankan pentingnya adaptasi dan inovasi di kalangan mahasiswa dalam menghadapi tantangan yang muncul di era 5.0.

“Era 5.0 membawa perubahan yang sangat cepat dan menuntut kita untuk tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga mampu memadukan keindahan, perilaku yang baik, dan keberanian dalam setiap tindakan kita. Kita harus siap menghadapi masa depan dengan segala kompleksitasnya dan terus berkontribusi positif dalam masyarakat,” ucap Nuriman.

Selanjutnya, Ihah Tunjihah, Ketua Kopri PMII STAI KH. Abdul Kabier, turut memberikan sambutan yang menyoroti peran penting perempuan dalam gerakan mahasiswa. Ihah Tunjihah juga menyampaikan bahwa perempuan memiliki peran yang sangat strategis dalam setiap aspek kehidupan, termasuk dalam pergerakan mahasiswa.

“Perempuan harus terus berjuang untuk meningkatkan kualitas diri dalam semua aspek, baik itu kecantikan, kecerdasan, perilaku yang baik, maupun keberanian. Kita harus siap menjadi agen perubahan yang membawa dampak positif bagi lingkungan sekitar,” Ujar Ketua Kopri PMII STAIKHA.

Acara ini menghadirkan sahabat Nuraeni, Pengurus Cabang PMII Kabupaten Serang, sebagai pembicara utama. Dalam paparannya, Nuraeni mengulas berbagai tantangan dan peluang yang dihadapi oleh mahasiswa di era 5.0. Dia menekankan pentingnya kesiapan mental dan keterampilan yang mumpuni untuk bisa beradaptasi dengan perubahan yang cepat.

“Era 5.0 tidak hanya membawa tantangan, tetapi juga peluang besar bagi kita untuk berinovasi dan berkontribusi lebih dalam masyarakat. Kita harus bisa memanfaatkan teknologi dan berbagai sumber daya yang ada untuk menciptakan perubahan yang positif,” ungkap Nuraeni.

Nuraeni juga menjelaskan bagaimana keempat aspek – Beauty, Brain, Behaviour, dan Brave – saling berkaitan dan penting untuk dimiliki oleh setiap individu.

“Keindahan bukan hanya soal penampilan fisik, tetapi juga keindahan dalam bertindak dan berpikir. Kecerdasan harus dibarengi dengan perilaku yang baik dan keberanian untuk mengambil risiko dan menghadapi tantangan. Semua ini adalah kunci untuk sukses di era 5.0,” tambahnya.

Dialog pergerakan ini berlangsung dengan interaktif, di mana para peserta, yang terdiri dari anggota dan kader PMII, aktif berpartisipasi dalam sesi tanya jawab dan berbagi pandangan serta pengalaman mereka. Diskusi yang dinamis ini memberikan banyak wawasan baru dan memotivasi para peserta untuk terus mengembangkan diri.

Acara ditutup dengan kesimpulan yang disampaikan oleh Nuriman. Ia menekankan pentingnya kolaborasi dan sinergi antara anggota PMII untuk menghadapi era 5.0 dengan optimisme dan semangat juang yang tinggi.

“Kita harus bersatu dan saling mendukung dalam menghadapi setiap tantangan yang ada. Dengan kolaborasi yang baik, kita pasti bisa mencapai tujuan kita dan memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat,” pungkas Nuriman.

Dengan diadakannya acara ini, diharapkan anggota PMII STAI KH. Abdul Kabier semakin termotivasi untuk terus mengembangkan diri dan berkontribusi positif dalam masyarakat. Era 5.0 memang menuntut banyak hal dari kita, tetapi dengan kecantikan, kecerdasan, perilaku yang baik, dan keberanian, kita pasti bisa menjawab tantangan tersebut dengan gemilang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *